Komunitas_Ngaji

Senin, 18 Maret 2024

Do'a HUT Kabupaten Tulang Bawang Ke 27


                DOA HUT KE 27 KABUPATEN TULANG BAWANG TAHUN 2024



أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًايُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِىْ

لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍوَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ

 

YA ALLAH

PADA PAGI HARI INI, KAMI BERKUMPUL DI TEMPAT INI DALAM RANGKA PERINGATAN YANG KE -27 HARI JADI KABUPATEN TULANG BAWANG, DENGAN PENUH HARAP KAMI MEMOHON KEHADHIRAT-MU YA ALLAH, JADIKANLAH UPACARA YANG KAMI LAKUKAN INI SEBAGAI BENTUK RASA SYUKUR KAMI KEPADAMU ATAS KARUNIA YANG TELAH ENGKAU LIMPAHKAN KEPADA KAMI.

YA ALLAH YA QADHIYAL HAJAT

TELAH 27 TAHUN KABUPATEN TULANG BAWANG INI BERDIRI YA ALLAH, TELAH BEGITU BANYAK PERUBAHAN DAN KEMUDAHAN YANG KAMI RASAKAN. KAMI MENYADARI, APA YANG KAMI DAPATKAN PADA HARI INI ADALAH ANUGERAH SEKALIGUS AMANAH YANG ENGKAU BERIKAN KEPADA KAMI. UNTUK ITU YA ALLAH KABULKANLAH KIRANYA SEGALA KEBUTUHAN KAMI, AGAR KAMI DAPAT MEWUJUDKAN TULANG BAWANG MENJADI KABUPATEN YANG BERMARTABAT DI HADAPANMU DAN BERMARTABAT DI HADAPAN SELURUH MAKHLUKMU SEHINGGA MASYARAKAT ADIL DALAM KEMAKMURAN DAN MAKMUR DALAM KEADILAN.

YA ALLOH TUHAN YANG MAHA  PERKASA LAGI BIJAKSANA

JADIKANLAH UPACARA INI PEMACU SEMANGAT KAMI WARGA KABUPATEN TULANG BAWANG UNTUK TETAP TERUS MENINGKATKAN PROFESIONALISME DALAM RANGKA MENGGELORAKAN SEMANGAT PEMBANGUNAN SPRITUAL DAN MATERIAL DALAM BINGKAI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945.

YA ALLAH YA ARHAMAR ROHIMIN

LIMPAHKANLAH KASIH SAYANGMU KEPADA KAMI, AMPUNILAH DOSA KAMI, DOSA KEDUA ORANG TUA KAMI, DOSA GURU – GURU KAMI, DOSA PARA PEMIMPIN DAN PARA PENDIRI SERTA PEJUANG KEMAJUAN DAN KEMULIAAN KABUPATEN TULANG BAWANG INI YA ALLAH.

AAMIIN.. AAMIIN… AAMIIN… YAA ROBBAL ‘ALAMIN

 

رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةُ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Senin, 24 April 2017

PC PMII Kabupaten Tulang Bawang peringati Harlah PMII ke 57



Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kabupaten Tulang Bawang gelar Harlah PMII ke 57 di Sekretariat DPC PKB Kabupaten Tulang Bawang, sabtu malam minggu 22 april 2017.

Hadir dalam acara tersebut Taufiq Wahyudi ketua Mabincab sekaligus ketua IKA PMII kab. Tulang Bawang, PKC PMII Lampung, Samsul Mungin perwakilan IKA PMII kab. Tulang Bawang Barat, PK PMII STAI Tulang Bawang, PK PMII UMTB dan PK PMII STIES Darul Huda Mesuji serta beberapa senior dan kader PMII.

Ketua PC PMII kab. Tulang Bawang Dwi Wahyuningsih dalam sambutannya menyampaikan:
Saya Mengucap Terimakasih Kepada Sahabat-sahabat Pergerakan, Sahabat Ketua Umum PKC PMII Lampung dalam hal ini di wakili oleh Sahabat Imam Asrofi Katua III Bidang Keagamaan, sekaligus Ketua Umum Demisioner Masa Khitmad 2013-2014. Selaku Pembuka Sejarah PMII Tulang Bawang yang sempat Mati Suri..  Sahahat Ma'ruf Thohir Ketua Mabincab Masa khidmad 2013-2014, Sahabat Taufiq Wahyudi selaku mabincab masa Khidmad 2016-2017, Kepada Ketua IKA PMII Tulang Bawang Barat, dan Para Alumni PMII yang berada di Tuba, Tubaba Maupun Mesuji, 
"Sudah menjadi kewajiban bagi kami selaku kader pergerakan untuk memperingati hari lahir PMII, organisasi yang telah membesarkan kita sampai sejauh ini".


Imam Asrofi Ketua III Bidang KeAgaman PKC PMII Lampung Mewakili Ketua Umum Sahabat Perial Darma menyampaikan :
Saya mengucapkan terimakasih atas sambutan oleh PC PMII Tulang Bawang dalam Rangkaian acara Peringatan Hari Lahir PMII Ke 57 Tahun, Saya Memberikan Aplus Kepada Ketua Cabang Dwi Wahyuningsih,  Walaupun dari Kaum KOPRI Tapi Mampu mengebangkan Sayap Dan Metode Pengkaderan...  Yang Semua Hanya Beberapa Gelitir Kader dan Anggota dan pada saat ini telah melahirkan banyak kader.  
“Malam ini adalah malam yang tepat buat kita untuk refleksi dan evaluasi atau muhasabah terhadap perjalanan sejarah PMII selama ini, 57 Tahun yang silam PMII Telah di dirikan ”

"Di usianya yang ke-57 kader-kader PMII Tulang Bawang harus mampu menciptakan sebuah terobosan baru dan sudah semestinya siap menempati liding sector yang ada di Tulang Bawang Khususnya dan di Propinsi Lampung ini umumnya".



Sambutan ketiga oleh ketua Mabincab PMII kab. Tulang Bawang Sahabat Taufiq Wahyudi berpesan, 57 tahun yang lalu PMII didirikan sebagai bentuk refleksi dan kegusaran dengan kondisi politik ketika itu, dan yang tak kalah penting dan utama adalah mahasiswa ketika itu menginginkan sebuah wadah organisasi yang berideologi ahlussunnah wal jamaah.
Gus Taufiq begitu panggilan akrabnya, sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia jg sangat mengapresiasi PMII dimasa kepemimpinan Sahabat Dwi Wahyuningsih yang telah mampu mengembangkan sayap pergerakannya dengan membentuk 2 komisariat, yaitu komisariat Universitas Megow Pak dan komisariat STIES Darul Huda Mesuji.
Ia jg mengamanatkan PMII mesti konsen jg ke dialog-dialog keagamaan penguatan akidah kader  yang itu jg menjadi "ghirah" pandara pendiri kita. Hari ini begitu banyak kelompok-kelompok yang berupaya melunturkan aqidah pemuda khususnya yang menjadi target utama mereka, hal ini mesti di tangkal oleh PMII kab. Tulang Bawang.


Rangkaian acara berikutnya yaitu tausyiyah yang dalam hal ini di sampaikan oleh Sahabat Ma'ruf Thohir, beliau menyampaikan apresiasi terhadap PMII yang merupakan underbouwnya NU khususnya di tingkat mahasiswa. Lebih lanjut ia menyampaikan perlunya intelek yang religius dan juga religius yang intelek.
Pamungkas dari acara tersebut ialah doa dan potong tumpeng, di lanjutkan dengan pentas seni (pensi).

Kamis, 07 Juni 2012

Dari Keluarga Imron untuk Keluarga Kita


Dari Keluarga Imron untuk Keluarga Kita


Eramuslim.com | Media Islam Rujukan,
Jika kita diajari oleh Nabi untuk bershalawat di mana di sana dicantumkan dua Nabi,maka jelas pesannya. Karena keduanya memang teladan bagi manusia. Sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an bahwa Uswatun Hasanah hanya disematkan untuk kedua Nabi ini; Nabi Ibrahim alaihis salam dan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.Tetapi yang menarik adalah, shalawat kita ternyata juga diperuntukkan bagi keluarga keduanya. Sungguh ini sebuah kemuliaan bagi kedua keluarga mulia ini. Dan sekaligus menyampaikan bahwa kedua keluarga ini memang layak didoakan bagi seluruh manusia. Karena memang mereka dua keluarga mulia. Tetapi ada yang menarik dalam al-Qur’an. Ada satu keluarga istimewa; Keluarga Imron. Keistimewaan itu jelas terlihat. Ditandai oleh beberapa hal:
 
a. Inilah satu-satunya keluarga yang dipakai untuk menjadi Nama Surat dalam al-Qur’an Tidak ada surat al-Qur’an yang menggunakan nama keluarga kecuali Surat Ali Imron (Keluarga Imron)
 
b. Inilah keluarga biasa yang dipuji sejajar dengan keluarga Nabi Sebagaimana yang bisa kita baca dalam ayat:
إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى آَدَمَ وَنُوحًا وَآَلَ إِبْرَاهِيمَ وَآَلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعَالَمِينَ  
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing)” (Qs. Ali Imron: 33)
Di dalam ayat ini, Allah memilih di atas segala umat dua Nabi: Adam dan Nuh, serta dua keluarga: Keluarga Ibrahim dan Keluarga Imron.
 
c. Inilah keluarga ideal yang dibandingkan lebih mulia dari keluarga dua Nabi .Ayat terakhir dalam Surat at-Tahrim menjelaskan hal itu:
وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِنْ رُوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِ وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ
Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat.” (Qs. At-Tahrim: 12)
Ayat ini diawali oleh dua ayat sebelumnya. Di mana ayat 10 Allah menyampaikan tentang istri dua Nabi yang kafir; istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth. Selanjutnya di ayat 11 Allah berfirman tentang istri Fir’aun yang beriman, sementara suaminya kafir. Dan di akhir Surat at-Tahrim, Allah memuji Maryam sebagai orang sangat mulia yang merupakan putri Imron. Dan kelak, dialah wanita yang melahirkan seorang Nabi dengan cara mukjizat; Nabi Isa alaihis salam.

Tentu ada banyak pesan tentang pemunculan keluarga Imron. Di antara pesan sangat penting adalah :
1. Jangan beralasan dengan Nabi Nuh ketika kita gagal mendidik anak. Sebab Allah telah menegur Nabi Nuh saat dia tidak sanggup membimbing anaknya hingga mau naik ke bahtera bersama orang-orang beriman.
قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلَا تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ
Allah berfirman: “ Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya ia adalah perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.” (Qs. Hud: 46)
Teguran ini Allah sampaikan kepada Nabi Nuh setelah Nabi Nuh bertanya kepada Allah mengapa anaknya ikut ditenggelamkan bersama orang-orang kafir.

2. Jangan berkata bahwa keluarga kita tidak bisa menjadi mulia seperti keluarga para Nabi. Karena ternyata keluarga Imron yang merupakan keluarga manusia biasa pun bisa menjadi sejajar dengan keluarga Nabi. Dan karena para nabi diutus untuk menjadi pembimbing dan teladan bagi manusia.
Tapi sayangnya, sebagian kita masih terbalik dalam menyikapi generasi dan keluarganya. Saat ada yang gagal mendidik anak, berdalih dengan Nabi Nuh. Padahal seharusnya tidak boleh, karena Nuh telah ditegur Allah.Sementara saat keberatan dalam melahirkan keluarga istimewa, acapkali ada yang berkata bahwa kita bukan keluarga Nabi. Padahal, keluarga Imron pun bisa sejajar dengan keluarga Nabi bahkan bisa lebih baik.

Dari Kehamilan hingga Pengasuhan
Untuk mengungkap rahasia kehebatan keluarga manusia biasa tetapi disejajarkan dengan kemuliaan keluarga Nabi, kita harus membuka langsung Surat Ali Imron. Pasti kita akan mendapatkan petunjuknya di sana.Pembahasan tentang keluarga Imron dalam Surat Ali Imron, ternyata dimulai pembahasan tentang istri. Lihatlah ayat 35 dan seterusnya. Ini menjadi pelajaran pertama sebelum yang lainnya, betapa peran seorang istri yang kelak menjadi seorang ibu adalah peran sentral. Menyiapkan dengan baik seorang ibu berarti menyiapkan satugenerasi istimewa. Yang artinya, gagal dan mengabaikan penyiapan seorang wanita yang kelak menjadi istri dan ibu adalah merupakan kegagalan lahirnya generasi yang baik.
Pembicaraan tentang keluarga Imron dimulai dari ayat ini:
إِذْ قَالَتِ امْرَأَةُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
(Ingatlah), ketika isteri ‘Imran berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (35)
Dalam ayat ini dibahas tentang kehamilan. Sebuah fase yang sangat penting. Mengabaikannya berarti kehilangan sebuah fase penting.Ayat ini mengajarkan kepada setiap keluarga muslim agar para istri banyak menyematkan harapan mulia bagi janin. Harapan semulia istri Imron. Sekaligus banyak mendoakan bagi calon jabang bayi agar kelak menjadi orang yang baik dan mulia.
Dari sinilah, maka teori pendidikan manusia sejak dalam kandungan bukanlah hal yang baru muncul hari ini. Al-Qur’an telah membicarakannya.Tetapi yang jelas bertentangan dengan Islam adalah ketika metode pendidikan janin yang digadang-gadang hari ini adalah pendidikan dengan memperdengarkan musik klasik di perut ibu. Banyak yang meyakini bahwa hal ini merupakan hasil penelitian. Sayangnya, umat ini masih lebih percaya penelitian yang entah dari mana sumber dan kepentingan di baliknya, dengan ayat yang absolut haq dan telah melahirkan para pemimpin bumi yang istimewa.
Yang lebih celaka lagi, ketika umat Islam dikelabuhi oleh dunia barat. Bukan penelitian dikatakan sebagai penelitian. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sudah hal itu salah, bukan penelitian pula. Ini efek kita lebih mengagungkan penelitian daripada ayat dan petunjuk Nabi. Satu studi terkenal pada 1993 yang diterbitkan di jurnal Nature menunjukkan bahwa mendengarkan musik Mozart akan meningkatkan kemampuan kognitif. Itu meningkatkan ketertarikan orang dalam memajan bayi dan anak kecil pada musik klasik, dan pengusaha berlomba menjualnya ke berbagai sekolah, pusat perawatan siang-hari dan orang-tua.
Namun, hasil studi oleh oleh ilmuwan Austria yang disiarkan oleh HealthDay News, Jumat (14/5/2010) mengatakan tak menemukan bukti bahwa mendengarkan musik Mozart –betapapun meriahnya musik tersebut– memiliki dampak pada kemampuan kognitif seseorang. Dalam studi paling akhir itu, para peneliti di University of Vienna mengkaji lebih dari 40 studi dan penelitian yang tak disiarkan yang meliputi lebih dari 3.000 subjek. Kesimpulan mereka ialah tak ada yang mendukung pendapat bahwa musik Mozart meningkatkan kemampuan otak anak. (http://kesehatan.liputan6.com/berita/201005/277083/Mendengarkan.Mozart.Tidak.Membuat.Anak.Cerdas)
Kesalahan fatal pendidikan orangtua hari ini ternyata dimulai sejak dalam kandungan. Anak yang belum lahir telah dirusak oleh musik yang jelas tidak disukai dalam Islam –terlepas dari perbedaan pendapat para ulama seputar hukum musik. Bagi yang masih harus bersandar pada penelitian, berikut ini hasil salah satu penelitian tentang bahaya musik,Remaja yang menghabiskan banyak waktu mendengarkan musik lebih berisiko mengalami depresi daripada remaja yang memiliki kegemaran membaca. Demikian diungkap sejumlah peneliti dariUniversity of Pittsburgh School of Medicine, Amerika Serikat. (http://metrotvnews.com/metromain/newscat/polkam/2011/04/11/48290/Wah-Remaja-Penggemar-Musik-Lebih-Mudah)
Cukuplah kita baca surat asy-Syu’ara’ (26) dan kita akan bisa mendapati peringatan keras ayat terhadap dunia yang ‘wajib’ digemari oleh setiap orang itu. Sebelum kita baca, perlu diketahui bahwa asy-Syu’ara’ artinya para penyair. Para penyair di zaman dahulu kala biasa menjadi orang terkenal setelah mereka memenangi perlombaan syair. Bahkan sebagian syair mereka digantung di Ka’bah, yang dikenal dengan mu’allaqat sab’ah. Hal ini yang membuat mereka menjadi terkenal. Jadi mereka hari ini sejajar dengan mereka yang menamakan dirinya selebriti. Mereka juga berfungsi sebagai pembawa berita, penyebar opini serta menggerakkan masyarakat. Hari ini, hal seperti itu sejajar dengan media.
Dari ayat 221 sampai 223 Allah menyampaikan tentang syetan dan ciri penggemarnya. Langsung setelahnya, pada ayat 224 Allah menyampaikan tentang para penyair, ciri mereka dan para pengagumnya. Sebuah keakraban luar biasa antara syetan dan para penyair. Dan berikut ini ayat tentang para penyair: 
وَالشُّعَرَاءُ يَتَّبِعُهُمُ الْغَاوُونَ  # أَلَمْ تَرَ أَنَّهُمْ فِي كُلِّ وَادٍ يَهِيمُونَ  # وَأَنَّهُمْ يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ # 
224. Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. 225. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap- tiap lembah 226. dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?
Ibnu Abbas menjelaskan pengembaraan mereka di tiap-tiap lembah: Mereka tenggelam dalam setiap kesia-siaan. (Tafsir Ibnu Katsir 6/173, MS) (fzl/parentingnabawiyah)